Entah kenapa aku
memilih judul ini. Tapi tenang, ini bukanlah sebuah tulisan
tentang ftv-ftv alay yang biasa tayang di SC*V semacam Cintaku Bersemi di Batu
Giok atau Kupinang Kau dengan Segenggam Batu Giok. Biasanya bercerita tentang
seorang cewek cantik tajir yang tiba-tiba jatuh cinta kepada abang penjual batu
giok. Tidak akan juga aku ceritakan bahwa si cewek cantik tajir ini nggk
sengaja kenalan dengan abang penjual batu giok karena si abang berhasil
menangkap jambret yang mengambil tas si cewek. Si abang penjual batu giok yang
melihat kejadian itu, bak seorang pahlawan langsung melakukan jurus andalannya
yaitu dengan melempar bongkahan batu giok besar ke kepala si penjambret. Dan
aku juga tidak mungkin membuat cerita yang sangat gampang di tebak dengan si
cewek tersebut bakal sering jalan dengan abang
penjual batu giok, dan akhirnya mereka pun menikah dengan batu giok
cempaka sebagai mas kawinnya. Bukan, aku bukan mau menceritakan itu semua.
Yang mau aku
ceritakan hanyalah tentang fenomena demam batu yang langsung aku rasakan ini. Alhamdulillah
aku tidak mengalami demamnya, sampai saat ini masih sehat. Yang tidak “sehat”
adalah orang-orang yang saat ini sedang terkena demam batu tersebut.
Dalam pemikiran
awalku, batu cincin semcam ini hanyalah sebagai perhiasan wajib untuk para dukun.
Setidaknya agar lebih menonjolkan kesan kedukunannya. Sekarang ketika batu
cincin menjadi booming seperti ini,
aku justru berfikir bahwa ini hanya digemari di kalangan bapak-bapak saja.
Tetapi pemikiranku sepenuhnya meleset. Batu cincin sekarang juga digemari oleh
anak-anak muda. Iya, setidaknya inilah kondisi yang aku lihat.
Kondisi teraneh
yang aku rasakan adalah ketika sekumpulan mahasiswa semester 2 sibuk membahas
batu cincin di kantin kampus sambil memamerkan batu cincin yang masing-masing
mereka pakai. Tiba-tiba dalam pandanganku sekumpulan mahasiswa ini jadi seperti
sekumpulan dukun yang sedang mengejar S-1. Belakangan aku baru sadar waktu itu
aku juga sedang bersama mereka.
“lihat nih,
punya ku kalau di senter batunya jadi warna kuning.”
“punya aku dong,
kalau di senter warna-warni kayak pelangi.”
“Cincin aku
kalau di senter kelihatan gambar harimau!”
“nggak ada
apa-apanya, cincin aku kalau di senter kelihatan gambar mantan!!”
Atau kalau emang
ternyata yang membahas batu cincin bener-bener sekumpulan dukun yang sedang
mengejar S-1, mungkin menjadi seperti ini:
“Lihat nih, batu
cincin ini bisa membuat dosen jadi nggak mau ngasih tugas.”
“Punya ku dong,
bisa membuat dosen nggak mau masuk, tapi absensi tetap jalan.”
“Cincin aku bisa
buat dosen ngasih nilai A buat aku!”
“Nggak ada
apa-apanya, cincin aku bisa membuat dosen jatuh cinta sama aku, terus kami
jadian, terus kalau sudah habis semester bakal aku putusin, terus dosen itu
jadi mantan! Greget!”
Dasar batu
cincin!
Belum habis
tentang batu cincin. Belum lama ini seorang teman satu kampusku mengalami
sedikit kejadian aneh nan memalukan. Cincin batu giok yang sama sekali tidak
pernah ia lepaskan selama dua minggu di jari manisnya, tiba-tiba tidak bisa
ditarik dan dikeluarkan! Apakah terjadi hal-hal mistis pada batu tersebut?
Oke, begini
ceritanya:
Jauh sebelumnya,
teman kita ini panggil saja si Robert (keren amat nama lu aku bikin -_-) sedang
dalam proses penurunan berat badan demi memikat hati wanita idamannya di
kampus. Dietnya ternyata cukup berhasil, setidaknya perutnya sudah mundur
beberapa centimeter. Kalau dulu Robert harus menahan nafas selama 1 menit
ketika mau foto, sekarang Robert hanya menahan nafas selama 59 detik.
Proses penurunan
berat badan membuahkan hasil. Tetapi belum tahu apakah “target utama” dari
penurunan berat badan ini berhasil atau tidak.
Singkat cerita,
“target utama” tersebut gagal mengenai sasaran. Dan Robert merasa perjuangannya
selama ini sia-sia. Robert mulai kehilangan gairah hidupnya.
Tetapi semua
berubah ketika batu giok menyerang. Iya, Robert jadi ikut-ikutan suka batu giok
dan mulai dengan bangga memakainya kemana-mana bahkan tanpa sekalipun melepas
batu tersebut dari jarinya. Robert juga tak pernah ketinggalan info-info
terbaru tentang perkembangan batu giok ini.
Asik dengan hobi
barunya, tanpa ia sadari ternyata ia berhasil move on dari kegagalan memikat hati wanita idamannya. Robert juga
sudah lupa dengan proses penurunan berat badan itu. Dia kembali ke kehidupan
awalnya tanpa memikirkan batasan makan lagi. Dengan begitu, hanya dengan
hitungan hari saja perut Robert kembali maju beberapa centimeter ke keadaan
semula. Dia kembali harus menahan nafas selama 1 menit ketika mau foto.
Kembalinya
kondisi tubuh Robert ternyata juga berimbas pada jari-jarinya. jari-jari Robert
kembali ke keadaan semula juga. Artinya, kembali membesar. Artinya lagi, cincin
batu giok yang dia pakai di jari manisnya mulai sesak dan tidak nyaman. Arti dari
artinya lagi, CINCIN BATU GIOK TERSEBUT SAMA SEKALI NGGAK BISA DIKELUARKAN! Bumi
langsung gonjang-ganjing dan petir di mana-mana!
Ketika sadar
cincinnya tidak bisa di tarik keluar, malam itu juga dengan keteguhan hati
Robert pergi ke puskesmas terdekat untuk mengobati “penyakit langka” yang ia
derita itu. Namun yang terjadi di puskesmas sama sekali tidak ia harapkan.
Perawat-perawat yang berjaga di puskesmas itu justru tertawa terbahak-bahak
sambil megang perut ketika si Robert menjelaskan keluhannya.
Perawat 1 : HAHAHAHA KOK BISA KAYAK GITU SIH?
HAHAHAHAHA
Perawat 2 :
HAHAHA IYA SEUMUR-UMUR KERJA BELUM PERNAH LIHAT KEJADIAN KAYAK GINI HAHAHA
Perawat 3 :
WOY YANG LAIN! COBA SINI LIHAT PASIEN KITA INI! HAHAHAHA
Setelah puas
ditertawakan, Robert justru menahan kecewa karena pihak puskesmas tidak sanggup
mengatasi “penyakit langka” tersebut. Alasannya adalah tidak memiliki alat dan
kemampuan yang cukup untuk mengeluarkannya.
Singkat cerita
akhirnya Robert pergi ke rumah sakit yang lebih besar. Setalah mendapat
perlakuan yang sama seperti di puskesmas (diketawain), akhirnya ada dokter yang
mau membantu untuk mengeluarkan cincin tersebut. Dan singkat saja, setelah
melewati proses yang menyakitkan (aliran darah pada jarinya di hentikan),
cincinnya bisa dikeluarkan.
Kisah yang
sangat inspiratif bukan? Iya, inspiratif dengan memalukan memang beda tipis.
Saran dari aku
untuk seluruh puskesmas dan rumah sakit yang ada di Indonesia, sebaiknya mulai
sekarang harus menyiapkan alat untuk membantu pasien-pasien seperti Robert ini.
Karena kalau melihat fenomena sekarang ini cukup berbahaya. Kejadian si Robert
barusan adalah contoh ketika fenomena jomblo dan batu giok bersatu. Pada
awalnya mau nurunin berat badan demi wanita idaman, justru berakhir dengan
tragis. Cintaku berat di batu giok.
HAHAHAHA. Kasian amat sampe puskesmad cuman diketawain. :))
BalasHapusemang deh ya sekarang demam batu giok lagi dimana2 -__-
iya sih, emang sedang jamannya bro
Hapuskalo batu giok berat, ganti aja sama batu akik haha kan lagi jaman tuh sekarang
BalasHapusbatu2 kyk gt emang lagi jamannya, termasuk batu akik juga hehehe
HapusHahaha kasiannnn. Tuh batu giok TTWW banget yak. -___-
BalasHapusAnyway, salam kenal ya. \:D/
hahaha, iya emang lagi TTWW, cocok buat dijadiin bahan tulisan.
Hapussalam kenal kembali
hahahaha, masuk rs pun juga diketawain. yap, sangat menginspirasi tuh bro :)
BalasHapuskelakuan mahasiswa memang kadang2 absurdny berlebihan...
eh bro, salam kenal juga ya :)
Hapusfollowback blog dong, hehehe
mahasiswa absurd2 semua bro xD
Hapusoke
eh,, ceritanya mirip sama yang dialami kakak gue,, persis gitu, dia tuh lagi hamil, make cincin terus gak bisa dilepas, ke rumah sakit malahan soalnya bengkak, sama dokternya digergaji tuh cincin xD
BalasHapusemang ya sekarang lagi ngtrend batu-batuan, harganya juga wow banget,, kejadiannya sama lah kaya dulu pas booming tanaman daun yang harganya gak masuk akal.
jangan2 tuh cincin pernikahannya yg digergaji -_-
Hapushehehe, iya, bentar lagi batu krikil dan batu bata bakal menyusul :D
Apes banget nasibnya.. Lain kali pake karet aja cincinnya biar bisa ikut melar haha..
BalasHapuside bagus tuh, gan. wkwkw
HapusItu yang dialami robert udah ada kejadian nyatanya lho... cincinnya mesti dipotong, untung bukan jarinya.
BalasHapusTapi kayaknya batu giok beneran bisa bikin mahasiswa dapet A deh. kalo dosennya maniak batu giok. "Pak, kalo dikasih A, saya beri bapak batu giok ini." #Nyogok #GakBolehDitiru
itu serem gan, kalo jarinya ikut kepotong juga kan gawat x_x
Hapusboleh di coba tuh
Ini kisahnya bukan main :)
BalasHapusbukan main, atau yang bukan2 x_x
HapusMungkin karena dietnya gagal, jari-jari temanmu jadi membangkak :/
BalasHapusiya, emang begitu =))
HapusSekarang zamannya para cowok itu demen sama batu akik, duh saking senengnya ngurusin batu akik cewek / pacar jadi terabaikan :D
BalasHapuswaduh, mbaknya curhat *tepokjidat* pengalaman ya mbak xD
Hapushaha bener tuh. Kemaren aja waktu kopdar blogger malah ada yang ngomongin batu hehe
BalasHapuswah, sudah merambah ke ke kalangan blogger nih batu. hahaha
Hapusterpaksa ngestalk syad :D
BalasHapusAku nggk maksa sir -_-
Hapus